Rindu untuk mengutuk waktu

Aku lupa menghitung.Sudah beberapa kali Rindu menggangu ketenangan ku dan ketenangan mu.
  Sudah berbagai cara ku damaikan ia dengan waktu. Tapi tetap saja ia enggan menyatu.
Kapadamu tuan, rinduku terus bejatuhan, mata mu yang teduh senyum mu yang surgawi
tak pernah ku ingkari. Semoga disana kau tetap menjaga hati.Seperti ak disini yang begitu menjaga mu dengan sangat hati-hati.
   Sebentar, boleh aku sedikit mengeluh kepada mu? andai saja saat ini juga kau bisa temani aku, duduk disampingku lalu mendegarkan celoteh ku, aku ingin bercerita banyak hal kepadamu, tapi jarak masih menjadi sesuatu yang belum sanggup kita taklukkan, maafkan aku yang sering kali mengutuk jarak di antara kita. Tapi tenang saja untuk mu aku slalu setia.
 Kau pasti tau, Rindu ku atas mu tak pernah pilu,tapi rindu ini slalu menggangu ku maafkan aku yang telah gagal merawat rindu ini. padahal aku tau di waktu sibuk mu kau memikirkan ku segala hal demi kebaikan kau.
 Termasuk urusan rindu dan dimanapun  saat ini keberadaan mu berjanjilah untuk selalu menjaga diri. Hati dengan hati-hati tidaklah perlu berjanji kepada ku anggaplah itu janji kepada diri mu sendiri.
Semoga sibuk mu dan sibuk ku hari ini dihitung oleh Tuhan sebagai sibuk yang memperjuangkan masa depan.
Kiranya kau lelah percayalah! Tidak sekalipun Tuhan menginginkan kita untuk menyerah.

   

2 comments:

  1. Rindu kadang datang menusuk hati lyaknya belati, tetapi menurut saya rindu memang perlu ada sebagai pengingat bahwa kita memang membutuhkannya.

    ReplyDelete

Powered by Blogger.